Senin, 17 Maret 2014

LINGKUNGAN HIDUP

Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Istilah lingkungan hidup, dalam bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda disebut dengan millieu atau dalam bahasa Perancis disebut dengan l’environment.
Dalam kamus lingkungan hidup yang disusun Michael Allaby, lingkungan hidup itu diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition surrounding and organism.
S.J. McNaughton dan Larry L. Wolf mengartikannya dengan semua faktor eksternal yang bersifat biologis dan fisika yang langsung mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organism Prof. Dr. Ir. Otto Soemarwoto, seorang ahli ilmu lingkungan (ekologi) terkemuka mendefinisikannya sebagai berikut: Lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Prof. Dr St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum lingkungan terkemuka dan Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Padjadjaran mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perhuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
Menurut pengertian juridis, seperti diberikan oleh Undang-Undang tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982
  1. Otto Soemarwoto, Anolisis Mengenal Dampak Lingkungon, Gadjah Mada University Press, 2001.
  2. Michael Allaby, Dictionary of the Environment, The Mac Milian Press, Ltd., London, 1979.
  3. S.J. McNaughton dan Larry 1_. Wolf, General Ecology Second Edition, Saunders College Publishing, 1973.
  4. Otto Soemarwoto, Permosalohan Lingkungan Hidup, dalam Seminar Segi-segi Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup, Binacipta, 1977.
  5. St. Munadjat Danusaputro, Hukum Lingkungon, Buku I Umum, Binacipta, 1980.
Selanjutnya dalam buku ini disebut UUPLH 1982), lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengertian ini hampir tidak berbeda dengan yang ditetapkan dalam Undang-Undang tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup No.23 Tahun 1997, yang dalam pembahasan selanjutnya dalam buku ini disebut UUPLH 1997.

FUNGSI LINKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya. Manusia makan dan tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian atau huah-buahan seperti beras, jagung, tomat. Manusia makan daging hewan, yang juga merupakan bagian dan lingkungan.
Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-turnbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya. Tetapi tidak hanya manusia yang hidup seperti itu. Makhluk hidup yang lain seperti hewan dan binatang-binatang mikroba serta tumbuh-tumbuhan, juga bisa hidup karena lingkungan hidupnya. Burung mencari makanan dan sumber-sumber yang tersedia dan lingkungannya, yakni ulat, cacing, air, biji-bijian. Cacing bisa hidup dan berkembang biak dan tanah dan binatang-binatang yang lebih kecil (mikroba) dan dan daundaunan atau dan binatang-binatang yang membusuk. Tumbuh-tumbuhan dapat hidup karena air, udara, humus, zat-zat hara dan sebagainya.
Dari lingkungan hidup, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan bisa memperoleh daya atau tenaga. Manusia memperoleh kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atau bahkan memenuhi lebih dan kebutuhannya sendiri berupa hasrat atau keinginan. Atas dasar lingkungan hidupnya pulalah manusia dapat berkreasi dan mengembangkan bakat atau seni. Adanya sepeda, mobil, rumah, gedung bertingkat, Candi Borobudur, Menara Pisa, Kota Jakarta, Kota Roma, Bandara Schipol, Hyde Park, Taman Ismail Marzuki (TIM), Pesawat Apollo ke bulan dan sebagainya adalah hasilhasil kreasi dan seni umat manusia yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Dengan demikian, dapat kita pahami, bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa hidup dalam kesendirian. Bagian-bagian atau komponen-komponen lain, mutlak harus ada untuk mendampingi dan meneruskan kehidupan atau eksistensinya.
Kalau sejenak kita kaitkan kepada filsafat, maka segala sesuatu ada, karena ada yang ada. Adanya sesuatu karena telah ada yang berada. Dalam hubungan ini Ridding menyatakan bahwa, “Semua mempunyai tempatnya dan tidak ada sesuatu yang berdiri sendiri”.1 Jadi, segala sesuatu ada dari yang ada di sekitar. Bagian-bagian (komponen) yang mendampingi dan sekaligus sebagai sumber mutlak kehidupannya itulah yang dinamakan lingkungan hidup.

ENERGI LISTRIK TERBARU


Pembangkit listrik tenaga udara


Jika kita melihat, sampai saat ini masalah pemanasan global dan teknologi ramah lingkungan atau yang biasa disebutgreen technologymasih menjadi hal yang paling sering diperbincangkan seantero jagat raya. Bagaimana tidak, bumi kita sekarang ini sudah semakin penuh dengan polutan-polutan yang berasal dari berbagai sumber yang salah satu contohnya adalah polutan yang berasal dari hasil pembakaran bahan bakar fosil. Di samping itu cadangan energi dari sumber daya alam tak terbarukan yang biasa kita gunakan untuk mendukung aktivitas kita juga sudah semakin menipis bahkan akan segera habis. Oleh karena itulah sekarang para ilmuwan sedang mengusahakan bentu-bentuk teknologi yang sumber energinya berasal dari sumber daya alam yang terbarukan dan mengeluarkan limbah yang ramah lingkungan.
Salah satu bentuk penemuan teknologi terbaru tersebut adalah pembangkit listrik tenaga udara. Teknologi ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan di bidang aeronautical  dan mechanical engineering bernama Dr K.R Sridhar yang dulu pernah bekerja sebagai salah satu penasihat di NASA. Ilmuwan tersebut berhasil mengembangkan pembangkit listrik yang dapat mengkonversi udara dan bahan bakar biogas menjadi energi listrik dengan melalui proses-proses kimia yang ramah lingkungan.  Udara akan dihantarkan melalui katoda sementara bahan bakar biogas dihantarkan melalui anoda, dimana di antara anoda dan katoda tersebut terdapat elektrolit berupa ion oksigen yang akan bereaksi dengan kedua bahan tersebut untuk kemudian menghasilkan listrik.
Selain menggunakan bahan yang ramah lingkungan, yakni udara dan biogas sebagai bahan utama penghasil listrik serta melalui reaksi kimia yang juga ramah lingkungan, pembangkit ini juga menggunakan material yang mudah dijangkau karena komponen utama dari pembangkit ini terbuat dari ribuan keramik padat yang terbuat dari serbuk yang mirip pasir. Pembangkit listrik ini juga sangat efektif karena instalasinya mudah serta bahan utama yang juga selalu tersedia. Dibandingkan dengan pembangkit lain yang membutuhkan area yang sangat luas untuk setiap mesin-mesinnya, pembangkit yang diproduksi oleh perusahaan teknologi bernama Bloom Energy ini hanya membutuhkan satu ruang parkir mobil untuk setiap servernya, dimana setiapservernya dapat menyediakan daya sebesar 100KW. Setiap server yang berkapasitas 100KW tersebut dapat melayani kebutuhan energi 100 rumah atau setara dengan sebuah kantor berukuran 9100 m2. Jika ingin meningkatkan besarnya kapasitas yang dihasilkan, kita hanya perlu menambahkan server baru dan kemudian menghubungkan setiap server tersebut.
Selain itu, jika dibandingkan lagi dengan pembangkit listrik lain dengan bahan bakar fosil yang banyak menyumbang polutan ke udara, pembangkit listrik ini, sebaliknya, mampu mereduksi emisi COdari konsumsi daya antara 40 sampai 100 persen. Pembangkit ini, oleh perusahaanBloom Energy sendiri, diklaim sebagai teknologi yang 67% lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan pembangkit listrik lain dengan bahan bakar batu bara.
Dari semua uraian singkat di atas jelas terbukti  bahwa pembangkit dengan bahan baku udara dan biogas ini sangat efektif dan efisien dalam penyediaan bahan, pengoperasian serta perawatannya. Di samping itu, jelas terlihat bahwa teknologi pembangkit listrik tenaga udara ini sangatlah ramah lingkungan.

GAMBAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UDARA

BAGIAN-BAGIAN SETRIKA LISTRIK DAN CARA MEMPERBAIKI SETRIKA LISTRIK

Bagian-Bagian Utama Sterika Listrik 
1. Kabel daya:
2. Elemen pemanas:
3. Alas:
4. Lampu indikator:
5. Penutup dan pemberat:
6. Pengatur On-Off dan suhu:
7. pemegang seterika


Cara Memperbaiki Setrika Listrik yang Rusak Mati Total
1. Buka rangka setrika mengunakan obeng + setelah terbuka ukur kabel setrika mengunakan multitester dengan posisi seperti saat mengukur resistor atau hambatan. Apabila jarum multitester berjalan pada setiap ujung terminal kabel maka kabel tersebut dalam kondisi baik. Apabila jarum tidak bergerak salah satu terminal ganti kabel tersebut.
2. Ukur elemen dengan multitester (langsung keterminalnya bukan melalui saklar otomatis termostatl) bila jarum bergerak dan menunjukan nilai tahanan tertentu maka elemen tersebut masih baik bila sebaliknya (jarum tidak bergerak) maka ganti elemen tersebut karena mengalami kerusakan.

3. Untuk memutuskan arus dan mengidupkan kembali setrika mengunakan saklar otomatis termostat. Saklar ini berkerja sesuai setelan pengaturan suhu dan akan memutus arus listrik setelah mendapatkan batas panas terentu. Ukur saklar dengan terlebih dahulu memutar setelan panas maksimal. Apabila jarum berjalan menandakan saklar otomatis masih berfungsi dan apabila tidak berjalan jarum multitester berarti saklar rusak atau kotor. Untuk langkah perbaikan adalah bersikan terminal saklar dan bila diperlukan ganti saklar termostat dengan yang baru.



GAMBAR BAGIAN-BAGIAN SETRIKA